From This Moment On

Daisypath Anniversary tickers

Monday, December 1, 2008

Menyemangati Diri Sendiri

Spirit is like a yo-yo, isn’t it? It’s turn up, turn down, turn up, turn down…

So, how to keep our spirit always on?

Susah juga, ternyata. Apalagi jika berhubungan dengan pengerjaan skripsi. Dulunya, saya kadang heran, melihat teman-teman saya, napa sih, kok tinggal skripsi aja, sampe lamaa, gak selesai-selesai. Kini, saya ngerasain sendiri, gimana susahnya menyelesaikan skripsi. Susahnya bukan pada bahan, tema, atau dosen. Tapi, tantangan terbesar adalah melawan rasa malas. Fight against ourselves!!

Sudah sebulan ini, saya menyia-nyiakan waktu luang saya yang seharusnya menurut skedul yang saya reka-reka dalam pikiran saya (hehe), bisa saya manfaatkan untuk menyelesaikan skripsi saya. Awalnya segalanya terlihat lancar. Proposal saya di-ACC sama dosen pembimbing saya, bu Murdiati yang begitu baik hati. One step more, everything’s done. Tapi, begitu masuk ke pembahasan, saya mulai menemukan kesulitan dengan data-data yang akan saya olah. Loh, kok gini ya? Aduh.. gimana niih???

Aniway, akhirnya, satu bulan ini, waktu saya habis buat merenung, dan memikirkan, gimana nih, skripsiku?? Apa musti ganti judul? Atau ganti point of view?? Gimana ya? Kok gini siih?? Ituu.. aja yang saya lakukan. Kebingungan, dan mikir terus. Padahal, skripsi saya gak akan selesai kalau saya cuma bengong dan mengerutkan kening tanda tak mampu. (???). Sebenernya, saya tau kalo I must doing something. Nggak diem aja, tapi kudu ngerjain..!!

Tapi, ya begitulah, susahnya mengumpulkan semangat dan menahannya supaya tetap ada, dan stabil. Begitu saya menyalakan notebook, yang ada malah maen game, atau liat-liat foto. Alhasil, Burger Island saya udah tamat, tapi bab 4 tetep aja halamannya nggak nambah-nambah. Ditambah lagi, ke-plegmatis-an saya bikin saya punya kebiasaan buruk ketika stress. When stress coming, I just wanna run, run, and run away from my problems. Saat stress melanda, saya pinginnya tuh tidur aja, melupakan, dan menghindari masalah, dan bukannya menghadapi dan menyelesaikannya.

Kata Farhan di seminar enterpreneurship Telkomsel yang saya ikuti minggu kemarin,” If you start something, you have to finish it!!” For real, Selama ini, saya nggak ngelakuin apa-apa selain termenung dan termangu-mangu di depan laptop, bertanya-tanya, dan berkeluh kesah tentang pencarian semangat dan motivasi dalam misi meraih gelar sarjana ini. Apakah doa dan dukungan dari keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat lainnya masih kurang?? Bapak saya sampai protes ketika saya mengeluh lagi, “Jangan lagi ngomong minta didoakan, wong tuwo (orang tua) itu nggak usah nggawe disuruh-suruh wes pasti doanya gak kurang-kurang dipanjatkan ke Gusti Allah buat kowe.. .!!”

So, finish it!!! Ingatlah, ingatlah mimpi dan kesuksesan yang akan diraih di masa depan. Bayangkanlah, senyum bangga dan bahagia orang tua dan keluarga, ucapan selamat dari para sahabat, dan tataplah jalan panjang terbentang di hadapan yang masih harus dilewati. Tinggal selangkah lagi, tinggal sedikit lagi, selesai! Jangan sampai mengecewakan,jangan sampai jatuh, dan jangan sampai gagal. Coba pikir, siapa yang mau bayarin spp 2,5 juta rupiah semester depan??

I believe, I can!!

SEMANGAAATTTTT!!!!!! GANBATTE!!!!!!! FIGHT!!!!!!!!

cheers,

-anna-

3 comments:

fralfath said...

Hai kak, dari tulisan ini saya merasa satu hal yang sangat betul ttg plegmatis: mudah tidur :D
salam kenal :)

Afriana Kartikasari said...

Hahaha.. terima kasih udah mampir dan komen. tulisan lama lho ini, hihihii.. iya betul, saya emang gampang banget ngnatukan dan hobi tidur ;)

fralfath said...

sama2, sekalian mw minta ijin naruh link kakak k blog saya. Oiya, saya juga pleghmatis :D