From This Moment On

Daisypath Anniversary tickers

Monday, December 28, 2009

Menyesal


Suatu hari nanti,
akan tiba saatnya.

Kau akan menyesal,
telah melewatkanku...

Monday, December 21, 2009

Lain ladang lain belalang, lain daerah lain pula adatnya :)



Sudah sekitar lima bulan berlalu sejak kepindahan domisili saya di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (waktu cepat berlalu.. ^^) Selama itu pula, banyak perbedaan budaya, adat, kebiasaan yang saya alami. Teman-teman kos saya yang rata-rata masih mahasiswa semester awal selalu tertawa karena saat terlibat pembicaraan, sering ada selaan dari saya yang menanyakan arti kata yang sedang mereka bicarakan. "Wah, susah nih ngomong sama kakak," kata si Nike. "harus pakai ditranslate duluu.."
Hehee.. mau gimana lagi, mau lost in translation?? :P

Hari Minggu kemarin (20/12), saya datang ke resepsi anak bapak Darliansyah, pegawai divre Kalsel yang sekarang sudah jadi kabid Minku di divre NTT. Saya berangakat sekitar pukul 10.30 wita. Menjemput kawan saya, Lusy, yang ngajak barengan. Di rumah Lusy, saya minta amplop untuk uang sumbangan. Secara acara resepsinya di gedung, malu dong kalo nggak masukin amplop. :P Kemudian saya pinjam pulpen, mau menuliskan nama saya di amplop. Tapi Lusy kemudian tertawa. "Di sini nggak pakai ditulis mbak, amplopnya..."

"Ohh.. gitu yaaa... hehee, habis di Jawa kan biasanya begitu.." saya ikut tertawa.

"Beda mbak Anna," Mama Lusy ikut menimpali.

Sampai di gedung, saya mengajak untuk bersalaman dengan pengantinnya. Tapi lagi-lagi saya di protes oleh rombongan saya. "Makan dulu, baru salaman," kata kak Faridah.

"Heehh... biasanya salaman dulu, baru makan," jawab saya.

"Di sini lain. Makan dulu, baru salaman, terus langsung pulang.." lanjut Lusy.

"Yeeii... gitu yaa??" saya tertawa kecil.

Ya sudah. Kebiasaannya lain yaa.. Karena sedang berada di Banjar, dan bukan di Jawa, otomatiss.. ngikut aja deeh apa yang ada. Lain daerah, lain pula adatnya ya. Akhirnya saya pun mengikuti mereka mendekati meja, melihat makanan yang dihidangkan, dan akhirnya memilih sepiring sate ayam plus lontong sebagai menu pembuka.. :)

Wednesday, December 9, 2009

doa

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وِالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana, sedih, lemah, malas, kikir, penakut, terlilit hutang dan dari tekanan/penindasan orang lain." (HR. Al-Bukhariy 7/158 dari Anas radhiyallahu 'anhu)

Tuesday, December 8, 2009

A Pleasure Like This


Saat hal yang sederhana menjadi sebuah kemewahan. Ketika sesuatu yang biasa-biasa saja menjadi istimewa. Saya mendapatkannya di suatu hari Minggu yng cerah. Tak ada hal yang berarti yang dilakukan. Lebih banyak bermalas-malasan, menikmati makan siang yang nyaman, semangkuk sayur yang segar, sambil menonton sebuah film drama yang sedikit membosankan :P

Setelah perut merasa kenyang, matapun mulai terasa berat. Setelah sekian menit, saya jatuh tertidur. Dua setengah jam kemudian saya terbangun dengan perasaan yang segar dan senang. Tidur siang yang pulas menjadi hadiah di hari itu. :)


Ketika kita sudah terjebak dalam rutinitas, hal-hal kecil yang kita sukai, tidur siang, misalnya, otomatis tidak bisa lagi kita lakukan. Waktu dan kondisi tidak mengijinkan. Dan ketika kita bisa merasakannya kembali, kepuasan tak terkira akan kita dapatkan. :D

I love sleeping. I'm sleepy enough. Sleep is my main interest. Sleep is my plus point.
Acara tidur siang kini merupakan kesempatan yang langka. Kesempatan bagus sayang untuk dilewatkan, bukan? Dan saat kesempatan yang ada benar-benar dimanfaatkan...??? Hmmm... what a pleasure.... ^^

Thursday, December 3, 2009

Bukanlah Untukmu..

Saat cinta perlahan memudar

Waktu rasa hati mulai menghilang

dan jantung tak lagi berdegup kencang


Ketika harapan pelan redup bersinar

Kala angan berhenti berpendar

dan mimpi-mimpi tak lagi indah berkembang


Angan, harapan, dan mimpiku pun kini..

Tak lagi tertuju padamu

Bukanlah untukmu..