From This Moment On

Daisypath Anniversary tickers

Monday, May 7, 2012

When We First Met


Back to one year ago.. 6 Mei 2011. Jumat. Hari yang cukup ramai dan sibuk di kantor. Menjelang HUT perusahaan, beberapa acara mulai digelar. Saya menjadi panitia lomba karaoke kecil-kecilan yang dilaksanakan setelah senam pagi. Kemudian siang menjelang, jumatan, dan kemudian waktu berlalu mendekati ashar. Di kantor saya, hari Jumat ibaratnya adalah freeday, di mana suasana lebih santai dan aroma weekend sudah di depan hidung. 

Di depan komputer, saya asyik mengutak-atik handheld blackberry yang baru berumur beberapa hari. Cek facebook. Ah, ada yang ulang tahun nih. Ucapin aaaahh.. Saya nyengir.

my great gorgeous guy ;)

Krishna Kurniawan. 28 years old. Was born on 6th May, 1983. He’s one of my friend’s older brother. Dulu adik perempuannya pernah satu kos dengan saya di Kosan Bu Sungkono di Karang Wismo, Surabaya. Tapi dengan mas Krishna saya tidak kenal banget. Pernah sih, suatu kali, saya dan dia pernah terlibat suatu urusan: mengembalikan komik Jepang, Train Man –yang dipinjam anak-anak kos- . Dan saat menemui saya untuk mengambil komik itulah, kami sempat berbincang sebentar. Mungkin sekitar bulan April tahun 2009, dan setelahnya, setelah itu, we were never met, no contact at all. Entah bagaimana saya berteman di facebook, tapi tanpa pernah ada interaksi.

Kemudian Jumat sore itu. Birthday wishes yang saya tulis di wall-nya kurang lebih seperti ini. “Selamat ulang tahun, mas. Sukses selalu. Btw, masih suka baca komik kaan..??”

Lalu beberapa saat ucapan saya dibalasnya. Makasih, katanya. Awakmu piye? Skr kerja di mana? Masih sering pulang ke Magetan? Dan kemudian saya membalas. Saya kerja di Kalimantan, bla bla bla blaah.. beberapa kali berbalas-balasan di wall facebook sampai kemudian mas Krishna bertanya nomor hape saya. Dan chit-chat kami berlanjut senja harinya, malam harinya, esok harinya, dan hari-hari berikutnya… lewat sms, bbm, telepon-telepon, dan pertemuan-pertemuan. 

Inilah saat yang tepat mereview, mengenang kembali masa itu, when we (not actually) first met. Bila kami berdua ngobrol tentang hari itu, kemudian kami tertawa-tawa dan saya menggumam dengan melankolis. “kok bisa ya mas…” Kemudian dia dengan lempengnya berkomentar. “Iso ae laah. Wess, ra usah drama..” Saya lalu merajuk manja. :)

Mungkin sudah takdir, barangkali memang jodoh, (insya Allah, Amiiiinnnn). Tapi benar.  Waktu, cuaca, dan semesta ikut mendukung dan berkonspirasi tentang perkenalan, pendekatan, dan pertemuan kami. Dan tak terasa setahun berlalu.. penuh cerita dan cinta. Terima kasih Sayang, untuk semua kompromi dan pengertian, untuk kasih dan kesabaran, untuk canda dan penerimaan, untuk rindu dan pengharapan, untuk cinta dan kepercayaan..

Happy blessed day, dear. Wish you nothing but the best! All the best. Very best! So proud of you…
Love you.. <3

No comments: