From This Moment On

Daisypath Anniversary tickers

Tuesday, December 27, 2011

Movie Review: Midnight in Paris



Director: Woody Allen

Casts: Owen Wilson, Marion Cottilard, Rachel McAdams, Kathy Bates, Carla Bruni, Adrien Brody

 

Gil Pender (Owen Wilson) seorang penulis naskah film berada di Paris bersama tunangannya Inez (Rachel McAdams) dan orang tua sang tunangan yang sedag dalam perjalanan bisnis. Inez sangat bersemangat menikmati liburannya sementara Gil tampak lesu dan galau, memikirkan inspirasi untuk penulisan novel pertamanya.

Pada suatu malam, Gil yang bosan pada suasana pesta berjalan sendirian menikmati suasana malam. Tanpa ia sadari saat jam berdentang tengah malam, ia melakukan time travel menuju Paris tahun 1920-an, yang selalu disebutnya sebagai periode emas dalam sastra dan seni. Dalam perjalanan lintas waktunya yang misterius itu, Gil bertemu dan berinteraksi dengan banyak seniman terkenal seperti F. Scott Fitzgerald, Ernest Hemingway, Pablo Picasso, Salvador Dali, Gertrude Stein, Henri Matisse, hingga musisi Cole Porter. Apa yang sebenarnya terjadi? Dan apa yang akan terjadi pada kehidupan Gil selanjutnya setelah tengah malam misterius di kota Paris?


Film dibuka dengan menampilkan pemandangan dan lanskap kota Paris dengan sinematografis yang dramatis diiringi scoring musik khas broadway nan klasik. Paris yang indah dan romantis. Siangnya yang hangat dan tenang dan malamnya yang berkilauan. Istana Versailles, Museum Louvre, Champs-Elysees, Arc de Triomphe, Place de la Concorde, jalanan khas kota Paris dengan kafe-kafe, pemandangan eksotis di sepanjang tepian Sungai Seine, dan tak lupa, Menara Eiffel. Dari epilognya saja, sudah diperlihatkan kota Paris, the city of love, which is really beautifully romantic. <3 <3. My dear love, let’s go see Paris!!! (>,<) *daydreaming.

Menara Eiffel dilihat dari Place de la Concorde

Casts nya mulai dari Owen Wilson, Rachel McAdams, Marion Cottilard, Kathy Bates, Adrien Brody.. level Oscar deh! Dan bahkan kita bisa melihat Carla Bruni, first lady of France, ikut tampil sebagai cameo dan berperan sebagai museum guide di Istana Versailles. Saya suka banget dengan Rachel McAdams di sini, cantik dan atraktif. Hubungan Gil dengan Inez pun cukup unik dan beberapa kali membuat saya tertawa. Gil yang romantis dan Inez yang rasional. Gil yang berpendapat bahwa hidup di kota Paris itu romantis, menulis di kafe sambil makan bagel itu romantis, dan berjalan-jalan di bawah guyuran air hujan itu romantis. Sementara Inez dengan cueknya bilang, Siapa bilang hujan-hujanan itu romantis? SShh, I don’t like wet! Ahahaa… Interesting!




Dari film ini, saya baru tahu lagu Let’s Do It (Let’s Fall In Love) yang pernah saya nyanyikan sewaktu bergabung dengan Paduan Suara Mahasiswa, merupakan lagu klasik yang diciptakan Cole Porter untuk drama Broadway Musical In Paris (1928). Dan nama-nama seperti novelis Gertrude Stein, pelukis Henri Matisse.., hhmm.. nontonnya sambil googling Wikipedia inihh.. :D


Ini adalah film kedua Woody Allen yang pernah saya tonton setelah Vicky, Christina, Barcelona (2008). Midnight In Paris sendiri konon kabarnya merupakan gambaran dan obsesi pribadi dari Allen, di mana dia menggambarkan kota Paris seperti yang selalu diimpikannya selama ini. "I just wanted it to be the way I saw Paris - Paris through my eyes" (Woody Allen) - from wikipedia

Midnight In Paris is funny romantic. And beautifully artistic. Yes, It is. :)

No comments: