From This Moment On

Daisypath Anniversary tickers

Tuesday, March 29, 2011

American Idol 2011


Inilah season terbaru American Idol! American Idol telah memasuki musim ke-10! Wooww.. dan di season terbaru Idol tampil dengan konsep baru, juri baru, dan tentunya peserta-peserta baru.  Tahun ini saya kembali mengikuti American Idol.Ssetelah season 7 yang berakhir dengan persaingan David Cook vs David Archuleta di final, dua season berikutnya Idol tidak ditayangkan oleh stasiun tivi nasional. :S


Beruntung Idol tahun 2011 ditayangkan di B Cahnnel, yang di Banjarmasin berafiliasi dengan Barito Channel, sehingga saya dapat menikmati American Idol tahun 2011, yang menurut pendapat banyak orang lebih fresh, menarik, dan sensasional dengan munculnya bakat-bakat yang luar biasa. (Hei, mereka ke mana aja di season-season sebelumnya??) Steven Tyler yang eksentrik dan Jennifer Lopez yang selalu tampil cantik terpilih sebagai juri baru menggantikan Simon Cowell dan Paula Abdul. Kolaborasi bersama Randy Jackson dan Ryan Seacrest menghasilkan sebuah tontonan menarik. Audisi di beberapa kota (yang sepertinya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya), penemuan bakat-bakat yang tak terduga, dan hal-hal emosional dan penuh drama mewarnai perjalanan Idol season 10 sebelum akhirnya terpilih 13 orang yang akan akan dieliminasi lagi hingga terpilihlah “the Next American Idol”.

Ketiga belas finalis itu adalah Paul McDonald, Casey Abrams, Jacob Lusk, James Durbin, Stefano Langone, Scotty McCreery, Lauren Alaina, Pia Toscano, Haley Reinhart, Naima Adedapo, Thia Meghia, Karen Rodriguez, dan Ashton Jones. Hmm.. suara mereka, terutama yang cowok, keren-keren. Peserta Idol dari tahun ke tahun semakin memuda. Beberapa kontestan bahkan masih berumur di bawah 18 tahun, namun memiliki bakat suara yang luar biasa.


Pekan lalu (23/03) Idol mempertunjukkan result show yang dramatis dan penuh kejutan. Kekuatan finalis yang boleh dikatakan merata membuat siapa saja bisa berada di tiga terbawah dan dieliminasi. Casey Abrams yang tidak mendapat cukup dukungan Amerika terpaksa harus dieliminasi, dan secara mengejutkan juri menggunakan hak veto satu-satunya untuk menyelamatkan Casey. Ooohh… was that too early??? Dan akibatnya di minggu selanjutnya, dua orang finalis akan dieliminasi secara berbarengan. 

Favorit saya di Idol kali ini adalah James Durbin, Pia Toscano, Thia Meghia, dan Stefano Langone. Semoga perjalanan mereka panjang..hehee.. #wish. Dan saya pikir, James dan Pia will be at finale. They’re so aaawesoome!! Minggu ini kesebelas finalis akan kembali bertarung, menampilkan performa terbaik dalam lagu-lagu Sir Elton John. Wohooo… let’s enjoy the show!! Kalau ingin dapat info update Idol 2011, ini linknya:americanidolnet.com

-anna-

Monday, March 28, 2011

Haven't Met You Yet

I'm Not Surprised, Not Everything Lasts
Have Broken My Heart So Many Times,
I Stopped Keepin Track.
Talk Myself In, I Talk Myself Out
I Get All Worked Up, Then I Let Myself Down.

I Tried So Very Hard Not To Lose It
I Came Up With A Million Excuses
I Thought I Thought Of Every Possibility

And I Now Someday That It'll All Turn Out
You'll Make Me Work So We Can Work To Work It Out
And I Promise You Kid That I'll Give So Much More Than I Get
I Just Haven't Met You Yet

I Might Have To Wait, I'll Never Give Up
I Guess It's Half Time, And The Other Half's Luck
Wherever You Are, Whenever It's Right
You Come Out Of Nowhere And Into My Life

And I Know That We Can Be So Amazing
And Baby Your Love Is Gonna Change Me
And Now I Can See Every Possibility

And Somehow I Know That Will All Turn Out
And You'll Make Me Work So We Can Work To Work It Out
And I Promise You Kid I'll Give So Much More Than I Get
I Just Haven't Met You Yet

I Said Love Love Love Love Love Love Love .....
I Just Haven't Met You Yet
Love Love Love .....
I Just Haven't Met You Yet

(Michael Buble - Haven't Met You Yet)

Sunday, March 27, 2011

Book Review: Negeri 5 Menara

Penulis: A. Fuadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2010)


Akhirnya, setelah berbulan-bulan mangkrak di rak, novel Negeri 5 Menara ini berhasil saya selesaikan juga. Agak telat yaaa… baru baca sekarang. :o Novel ini penuh dengan testimoni positif banyak tokoh masyarakat maupun seniman, dan berembel-embel best seller pulak, sehingga akan membuat orang penasaran bagaiman kisah dan cerita yang dituliskan dalam novel ini.

Setelah lulus SMP, Alif Fikri diminta orang tuanya untuk sekolah di Pondok Madani di Jawa Timur. Dengan setengah hati, Alif, yang memendam keinginan untuk melanjutkan sekolah di SMA Negeri di Bukittinggi, berangkat naik bus dengan diantar ayahnya, melewati jalur lintas Sumatera, menyeberang Selat Sunda, dan melanjutkan perjalanan berjam-jam menuju sebuah kota kecil di Jawa Timur, sebelum sampai di Pondok Madani untuk bersekolah dan menuntut ilmu agama.

Di Pondok Madani (PM), Alif bersahabat dengan Raja dari Medan, Atang dari Bandung, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Madura, dan Baso dari Gowa. Mereka berenam bersama-sama melewati hari-hari penuh perjuangan dan pelajaran hidup di PM. Belajar banyak ilmu dan saling menyemangati satu sama lain. Seringkali mereka berkumpul di bawah menara masjid, di sore hari menjelang maghrib, bertukar cerita dan mimpi, membayangkan awan-awan yang berarak indah sebagai benua Eropa, Amerika, jazirah Arab, yang kelak akan mereka jelajahi di masa depan untuk mencari ilmu.

Keenam sahabat yang dijuluki Sahibul Menara ini melewati banyak peristiwa selama bersekolah di PM. Mulai dari menerima hukuman dari penegak disiplin bersama-sama, ikut menangkap pencuri yang menyatroni podok saat ronda malam, menjadi juara turnamen sepakbola antar asrama, kegugupan menjelang ujian, mencetak prestasi bidang akademik, seni, maupun olahraga, hingga mempersiapkan pertunjukan akbar “Class Six Show” menjelang kelulusan.

Novel ini ditulis berdasarkan pengalaman mondok sang penulis, A. Fuadi, di Pondok Gontor, Jawa Timur. Lewat gaya penceritaan secara deskripsi-narasi, pembaca dibawa oleh A. Fuadi masuk ke dalam lingkungan dan suasana pondok pesantren yang bagi kebanyakan orang awam terkadang masih misterius. Negeri 5 Menara juga mengungkapkan bahwa bersekolah di pondok tidak selalu ketinggalan. Metode pembelajaran pondok pesantren tidaklah kolot dan kuno. Hal itu dibuktikan dengan selalu digunakannya bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi sehari-hari penghuninya. Dan lulusan pondok pesantren juga bisa sukses, mendapatkan beasiswa sekolah di luar negeri, dan menjadi orang besar. Naahh.. A. Fuadi ini salah satu contohnya. 

Negeri 5 Menara mengingatkan kita pada novel sukses Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Sama-sama bertemakan pendidikan, semangat belajar, kerja keras, dan juga guru-guru teladan. Tapi kenapa yaa… susah banget menyelesaikan membacanya?? Hmm.. tema yang bagus dan kisah yang penuh hikmah tentu saja, tapi menurut saya agak sedikit menjemukan. Gaya penceritaan deskripsi-narasi yang monoton dan sedikitnya dialog membuat novel ini, IMO, tak lebih seperti diary sang penulis mengenai pengalaman beliau bersekolah di pondok, yang diharapkan dapat menginspirasi.

Mengekor kesuksesan Laskar Pelangi, sepertinya Negeri 5 Menara ini akan segera diangkat ke layar lebar. Negeri 5 Menara akan hadir dalam bentuk trilogy novel. Sekuelnya, Ranah 3 Warna, bercerita tentang kehidupan Alif pasca lulus dari PM dan melanjutkan kuliah ke ITB – hingga kemudian berkesempatan sekolah di luar negeri. Saya belum mempertimbangkan untuk membeli. Mungkin nanti. Masih bosan soalnya dengan ramuan novel yang seperti ini. 

-anna-

Friday, March 25, 2011

Movie Review: 127 Hours

Director: Danny Boyle
Casts: James Franco, Kate Mara, Amber Tamblyn, Clemence Poesy


Suatu hari, saya membeli tabloid Nyata dan membaca sebuah kisah di dalamnya, kisah tentang Aron Ralston, seorang pecinta alam yang ketika sedang berpetualang sendirian di daerah bebatuan canyon, mengalami kecelakaan sehingga jatuh ke dalam tebing dan tangan kanannya terjepit batu besar. Berhari-hari Aron bertahan hidup. Sampai pada hari kelima, ia yang takjub mendapati dirinya masih belum mati, memutuskan untuk memotong tangannya sendiri dan memanjat ke atas tebing untuk mencari bantuan. Dan yaahh… dia berhasil diselamatkan meski harus merelakan tangan kanannya. Kejadian itu berlangsung tahun 2003. Aron Ralston saat ini berumur 30 tahun, sehat, istrinya baru saja melahirkan seorang putera, dan ia masih aktif melakukan kegiatan petualangan, dan memanjat tebing. Hanya saja ia sekarang tidak pernah mendaki sendirian dan selalu memberitahukan kepada keluarganya kemana ia pergi.

Rasanya ngilu, walau hanya membaca kisah Aron Ralston bertahan hidup di tengah jepitan batu di Blue John Canyon. Hanya membaca. Bagaimana mungkin seseorang dengan berani memutuskan untuk mengamputasi tangannya sendiri?? Ooh.. crap!!
Kisah heroic Ralston inilah yang menginspirasi sutradara peraih Oscar, Danny Boyle (Slumdog Millionaire) untuk memfilmkan dan mengajak penonton ikut merasakan 127 jam terlama dalam hidup Aron. Well, this is not kind of movie that I wanna see. Definitely. Maksudnya, kita kan sudah tahu akan bagaimana ending dari ceritanya? Pastinya akan ada adegan amputasi tangan. Itu kan klimaks dari kisah ini….

Tapi kemudian saat saya tiba-tiba menguatkan niat untuk pingin melihat. Dan berkat nonton bersama beberapa teman, Alhamdulillah, berhasil melewati dengan baik walau untuk adegan utamanya saya Cuma ngintip-ngintip sekilas dari balik bantal. Ahahahaaa… ;)


James Franco merupakan kekuatan utama film ini. Aktingnya yang brillian berhasil membius penonton. Franco berakting dengan baik sebagai Aron Ralston, yang bersemangat, berani, dan juga pantang menyerah. Salut juga untuk Danny Boyle yang well, berhasil menyutradarai 127 Hours, sehingga menjadi film yang sungguh mengesankan. Musik scoring dari A.R Rahman, composer music asal Bollywood, sungguh memberikan warna berbeda bagi film ini, sehingga penonton merasakan semangat perjuangan untuk bertahan hidup, dan betapa keluarga dan sahabat adalah sangat berarti.

Begitu meluapnya semangat Aron untuk bisa survive, hingga ketika ia berhasil selamat saya pun ikut terharuuuu… sampai merindiiinggg gitu deeh nontonnya. ;’) Dan pastinya 127 Hours berhasil mendapatkan banyak nominasi dan piala dari banyak ajang penghargaan film selama tahun 2010 dan 2011. A triumphant true story!!

-anna-

Thursday, March 24, 2011

writer's block

sudah lamaaaaa sekali nggak nulis postingan baru di blog ku ini. PAdahal banyak sekali pengalaman baru, teman baru, kisah baru, yang kepengan saya abadikan dalam tulisan sebenarnya namun nggak kesampaian. :(
entah kenapa jadi nggak semangat lagi buat nulis. ataupun membaca. setelah dengar sesuatu, merasakan, atau pun melihat hal-hal baru, nggak ada keinginan untuk sekedar membaginya.
bahkan sempat juga buat blog baru di domain wordpress, gara-gara baca blog temen saya yang catchy dan enak dibaca..

oowwhh... i'm getting bored.. :(

mungkin dengan cara ganti tema dan background akan bikin saya punya sedikit semangat untuk mencoba menulis lagi.. dan aktif ngeblog lagi, walaupun postingannya yaaa.. yang gak penting-penting.. :(
hmmm... nanti coba utak-atik lagi, nambah widget baru, pasang link twitter, blogwalking lagi... kayaknya seru yaaa... :D

yeehh.. sooo, mari kita sambut semangat baruuuu.... \(^o^)/

"buka kita buka hari yang baru, tebarkan senyum tawa ceria, bukalah semangat baruu....!!"

"