Thursday, February 5, 2009
Movie Review: WALL-E
700 tahun setelah perjalanan penduduk bumi ke luar angkasa karena kondisi bumi yang semakin tercemar dan tertutup oleh sampah. Di bumi, ultrastore Buy and Large (B&L) mempekerjakan robot-robot pengompress sampah, yang diberi nama WALL-E (Waste Allocation Load Lifter Earth). Saat ini, di bumi, hanya tinggal tersisa satu robot robot WALL-E. Dan, si robot kecil ini menjalani hari-harinya yang membosankan dan sepi dengan mengompress sampah-sampah yang memenuhi bumi dan menyusunnya menjadi tumpukan balok raksasa yang menyerupai gedung bertingkat. WALL-E hanya memiliki teman seekor kecoak immortal.
Untuk mengusir rasa sepinya, WALL-E hobi mengumpulkan benda-benda yang menurutnya unik, aneh, dan lucu. Ia mengoleksi bola lampu, korek gas, garpu, sendok, sampai keping CD. Barang favoritnya adalah iPod yang menyiarkan video film musikal lama Hello Dolly. Sehabis bekerja, WALL-E paling hobi menyetel iPod dan menikmati gambar orang-orang yang sedang menyanyi dan menari, juga mengagumi adegan tokoh film yang sedang berduet mendendangkan lagu cinta sambil berpegangan tangan.
Suatu hari, bumi kedatangan kapal induk raksasa dari angkasa luar dan meninggalkan sebuah robot berbentuk lonjong berwarna putih (Kalo menurut review yang saya baca, robot ini bentuknya mirip sama iPod. Nah, ternyata, Pixar, studio yang bikin ini pilem, yang punya tuh Steve Jobs, bosnya Apple, nah lhoo). Si robot ini tampaknya sedang sibuk dan serius sekali mencari sesuatu di antara tumpukan-tumpukan sampah. WALL-E tertarik pada si robot dan diam-diam mengikutinya. Setelah melewati beberapa adegan tembakan dan ledakan (lebai amat deskripsinya), kedua robot ini pun berkenalan. Lucu deeh adegan perkenalan WALL-E dengan si EVE ini. WALL-E kemudian mengajak EVE ke rumahnya (anyway, rumahnya ini adalah tempat sampah gede yang disulap WALL-E menjadi tempatnya beristirahat sejenak dari segala beban hidup,yailah..).
WALL-E dengan semangat menunjukkan barang-barang miliknya dan tentu saja video favoritnya. Namun, saat WALL-E menunjukkan sebuah bibit tanaman yang ditemukannya tempo hari, EVE langsung mengambil tanaman itu dan memasukkannya ke dalam tubuhnya, kemudian ia mati alias inactive. WALL-E hanya bisa terkaget-kaget dan hanya pasrah melihat teman barunya mati.
Kemudian, setelah itu, datanglah kembali kapal induk untuk menjemput EVE. WALL-E yang tidak rela EVE pergi kemudian mengikuti kapal itu sampai ke luar angkasa. Di dalam kapal AXIOM, pesawat itu mendarat, dan ternyata di sanalah seluruh penduduk bumi berada. Mereka hidup dengan bergantung sepenuhnya pada teknologi. Berkomunikasi lewat layar komputer, dan melakukan segalanya dengan bantuan robot. Mereka duduk di kursi otomatis, tidak pernah bergerak dan beraktivitas, sehingga akibatnya tubuh mereka menjadi gemuk-gemuk. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana WALL-E dapat menyelamatkan EVE? Dan mungkin juga menyelamatkan bumi? You better wacth!!
My comment:
Awesome! A very fun and different animation movie! Nggak perlu diragukan lagi, secara kreator dari film produksi Disney-Pixar ini adalah Andrew Stanton, sang kreator Finding Nemo (one of my fave movies ). Stanton sebenarnya sudah punya ide tentang film ini lama, namun baru akhirnya film ini jadi dan rilis pertengahan tahun 2008.
Berbeda! Selama hampir 30 menit pertama film ini berjalan, hampir gak ada dialog, minim banget lah. Suara-suara yang muncul hanya lagu-lagu, suara presiden B&L, dan suara roda kaki WALL-E yang berjalan dan suara WALL-E yang cuma ngik, oik.. gitu aja, yang lucu dan imut banget, hehehee. Kekuatan utama film ini terletak pada cerita dan pesan yang disampaikan. Seperti film-film Pixar lainnya (macam Finding Nemo, The Incredibles, Cars), film ini high quality banget lah. Teknik animasinya bagus banget. Robot-robot yang ada pada film ini bergerak seakan punya perasaan dan jiwa (halah..), bahasa tubuhnya kena banget, lebih manusiawi daripada manusianya sendiri. Cuma mungkin, karena tergolong film animasi yang nggak ringan, maka rasanya WALL-E akan lebih bisa dinikmati oleh penonton dewasa daripada penonton anak.
Aniway, Pesennya bagus banget. Yaitu agar umat manusia itu selalu menjaga dan merawat bumi agar tidak tercemar, agar senantiasa hijau dan nyaman ditinggali. Pas banget kan, apalagi sekarang lagi heboh isu global warming lah, pencemaran lingkungan lah..
Di film ini juga digambarkan betapa interaksi sosial di antara manusia sangatlah kurang, bahkan nyaris nggak ada. Sentuhan fisik dan emosional yang diperlukan untuk menjaga hubungan personal tidak lagi ada karena manusia terlalu terlena oleh kemajuan teknologi. Filmnya bikin ketawa, terharu, dan yang terpenting menyadarkan kita untuk mencintai dan menjaga bumi kita tercinta. Nggak heran kalo berbagai nominasi dan penghargaan ngikuuut aja di belakang WALL-E. Yang terhangat adalah Golden Globe Awards untuk film animasi terbaik. Dan yakin dong, kalo WALL-E juga bakal meraih Academy Awards tahun ini untuk kategori yang sama.
Cheers,
-anna-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Hare gene kok baru review film Wall E sih?? Hihi2. Piss...
Baru nonton ya, bu?
nontonnya siy udah kemarin-kemarin, cuman baru sempet posting review skr non..
nggak papa, biar telat yang penting udah nonton WALL-E, heheee
Gua sih baru nonton film ini. Top deh untuk adegan awal yang minim dialog. Tapi ga terlalu suka ketika uda ke bagian ada manusianya. Uda ga unik lagi.
Salam kenal :D
Post a Comment