Share artikel dari wolipop.com tentang seserahan/peningset/hantaran. :D
Seserahan sudah menjadi suatu hal yang umum dalam rangkaian pernikahan
tradisional di Indonesia. Seserahan merupakan simbolik dari pihak
pengantin pria sebagai bentuk tanggung jawab kepada pihak keluarga,
terutama orang tua calon pengantin wanita. Biasanya seserahan
diberikan pada saat lamaran atau sebelum akad nikah. Tetapi sekarang ini
juga banyak yang memberikan seserahan pada saat acara pernikahan. Pada
masa lampau, jumlah barang hantaran menunjukkan tingkat sosial keluarga
pengantin pria.
Saat ini, jumlah dan jenis hantaran disesuaikan
dengan kesepakatan bersama. Bahkan, seringkali pengantin wanita yang
memilih sendiri barang-barang kebutuhannya. Barang-barang yang lazimnya
menjadi barang seserahan adalah suruh ayu (semacam daun wangi), pakaian
(kebaya, kain, baju pesta, baju kerja, dan lain-lain), perlengkapan
perawatan tubuh/mandi (sabun, shampo, body lotion, bedak badan, dan
lain-lain), kosmetik (pelembab, alas bedak, eye shadow, maskara, blush
on, pensil alis, dan lain-lain), parfum, sepatu/selop, tas, pakaian
dalam dan baju tidur, perhiasan/jam tangan, serta makanan (buah, kue
kering, masakan tradisional, dan lain-lain).
Bahkan di beberapa
daerah yang masih memegang teguh adat istiadat, biasanya dimasukkan pula
barang pusaka seperti keris, kain adat, dan semacamnya. Pemberian daun
suruh ayu bermakna mendoakan keselamatan, pakaian batik bermakna
mendoakan kebahagiaan, kain kebaya bermakna mendoakan kebahagiaan, dan
buah-buahan bermakna mendoakan keselamatan.
Jenis barang
seserahan tidak mutlak seperti yang telah disebutkan di atas, tapi dapat
disesuaikan dengan kebutuhan, selera dan anggaran. Tapi barang
seserahan biasanya adalah barang yang biasa dipakai calon pengantin
perempuan. Jumlahnya pun ganjil yaitu 5, 7, 9, 11, 13 dan seterusnya
tergantung selera.
Setelah pihak pengantin pria memberikan
seserahan kepada pengantin wanita, maka pihak pengantin wanita akan
memberikan seserahan balik kepada pihak pengantin pria. Akan tetapi hal
ini sifatnya tidak wajib. Isi dari kotak seserahan tersebut di antaranya
adalah pakaian pengantin dan seluruh perlengkapannya yang akan dipakai
oleh pengantin pria pada saat akad nikah/pemberkatan, keperluan
pengantin pria seperti pakaian, sepatu, parfum, dasi, ikat pinggang,
makanan, barang pusaka milik keluarga pengantin pria, dan lain-lain.
Tips memilih seserahan:
1. Berbelanjalah bersama dengan pasangan Anda agar seserahan benar-benar sesuai dengan keinginan dan selera, terutama untuk merek kosmetik & body care yang biasa dipakai, ukuran dan model pakaian/celana, ukuran dan model sepatu/selop, dan sebagainya.
2. Kemaslah semua barang seserahan di tempat yang unik dan cantik. Saat ini ada vendor pernikahan yang menyewakan dan menjual boks khusus untuk seserahan. Jadi, kenapa Anda tidak menyewa atau membeli boks tersebut.
3. Sesuaikan dengan anggaran yang ada.
1. Berbelanjalah bersama dengan pasangan Anda agar seserahan benar-benar sesuai dengan keinginan dan selera, terutama untuk merek kosmetik & body care yang biasa dipakai, ukuran dan model pakaian/celana, ukuran dan model sepatu/selop, dan sebagainya.
2. Kemaslah semua barang seserahan di tempat yang unik dan cantik. Saat ini ada vendor pernikahan yang menyewakan dan menjual boks khusus untuk seserahan. Jadi, kenapa Anda tidak menyewa atau membeli boks tersebut.
3. Sesuaikan dengan anggaran yang ada.
---ooo---
Saya tidak bisa bagi pengalaman sendiri tentang seserahan atau hantaran pernikahan ini karena perihal seserahan dan hantaran pernikahan saya serahkan dan saya pasrahkan kepada calon ibu mertua, calon ipar dan calon suami. :) Menurut cerita Mas, sebagian besar barang-barang peningset seperti kain, baju, sepatu, tas sudah dibelanjakan oleh Ibu Ngawi. Untuk penataan, packaging, dan kreasinya akan ditangani oleh mbak Andien, adiknya Mas. Bahkan kalau saya penasaran dan coba mengulik apa aja sih isi seserahan nanti, si Mas malah main rahasia-rahasiaan. "Pokoknya surprise deh," ujarnya. (>,<)a
Sebenarnya ada juga sih keinginan untuk bisa pilih dan beli barang-barang peningset sendiri seperti teman-teman bride to be yang lain. Atau belanja berdua ditemani pasangan gitu.. Tapi yaahh.. sudahlah.. kondisinya tidak memungkinkan. Tidak efisien dan efektif. Jadi...enggak apa-apa kok. Saya dinasehati oleh Bapak, bahwa barang-barang seserahan itu adalah hadiah. Jadi terima saja apa yang dihadiahkan kepada saya. Keluarga calon suami juga pasti nggak akan sembarangan memilih, insya Allah dipilihkan yang terbaik dan sesuai selera saya yaa..Saya pikir-pikir lagi, yaa it's oke laah. Saya juga enggak perlu capek-capek belanja dan pusing pilih-pilih barang hantaran. Sedikit banyak bisa mengurangi stress dan beban pikiran sih. hehehee.. ;))
4 comments:
aku beli seserahan udah dari 3 bulan lalu, bayangkan, hahaha ... malah wedding prep yang kelabakan xD
mau nyalahin ortu yang nggak sadar waktu ya gimana, tapi ya sudahlah, dijalani saja :D
hihi... beli-beli sendiri yaa?? aku pengen pilih2 dewe tapi gak kesampaian.. udah diurusin calon mertua semuanya..
yaudah, gak enak juga minta macem2 ini itu. apalagi aku sama calon LDR, jadi gak bisa leluasa ditangani sendiri.
Semangat ya saay.. masih 3 bulan lagiii!! :D
Halo..salam kenal aku ayu.
nice info, izin copas artikel ini ya di blog aku & izin masukin blog kamu di blog aku
Thanks :)
Salam kenal balik Ayu.. :)
iya, boleh..Makasih udah berkunjung..
Post a Comment