Thursday, August 11, 2011
Movie Review: The Adjusment Bureau
Director: George Nolfi
Cast: Matt Damon, Emily Blunt, Anthony Mackie
David Norris (Matt Damon) adalah seorang politisi muda yang sukses dan ambisius, yang sedang berkampanye untuk dapat terpilih menjadi senator termuda di New York. Namun ia mengalami kekalahan dalam pemilu. Di tengah kegalauannya menyiapkan pidato kekalahan, di toilet hotel ia bertemu dengan seorang balerina cantik, Elise (Emily Blunt), dan jatuh cinta pada pandangan pertama.
Tak dikira, suatu pagi, David kembali bertemu dengan Elise secara tak sengaja di atas bus kota. Mereka pun mengobrol lebih panjang dan Elise memberikan nomor teleponnya. David berjanji untuk menghubungi gadis itu kemudian. Namun, sesampainya di kantor, David menemui sekelompok orang-orang misterius sedang melakukan kegiatan aneh semacam cuci otak pada penghuni kantor.
David yang tidak sengaja mengetahui kegiatan rahasia itu kemudian dibawa pergi oleh orang-orang misterius dan diberi peringatan. Orang-orang yang menamakan diri mereka The Accountant memberitahu David bahwa mereka adalah para pengawal takdir yang sudah digariskan, oleh yang disebut mereka The Chairman. Di situ pula David diberi tahu, ia tidak boleh lagi bertemu atau memikirkan si gadis balerina lagi, karena takdirnya demikian. Jika David melanggar ketentuan itu, maka pikirannya akan diinstal ulang, sehingga ia tidak akan lagi menjadi dirinya yang sekarang.
Namun, nasib lagi-lagi mempertemukan ia dengan Elise, sehingga ia harus sembunyi dan berkejaran dengan para pengawal takdir. Akankah David memperjuangkan cintanya dengan Elise? Atau haruskah ia merelakan kekasih hatinya kembali pergi dari pelukannya dan menyerah pada "takdir"? Sebuah kisah drama romantis berbalut science fiction yang menarik. Film ini dibuat berdasarkan sebuah cerpen karya Philip K. Dick.
Sebuah kisah yang unik, menurut saya. Chemistry yang dibangun oleh Matt Damon dan Emily Blunt sangat bagus sehingga menjadikan pondasi film ini begitu kuat. Karakter David Norris yang cerdas, ambisius, dan tidak menyerah begitu saja pada takdir mewarnai durasi film sepanjang 1 jam 39 menit ini. Karena ada unsur fantasy, mungkin film ini sedikit tidak masuk akal. Namun sebagai film drama romantis, mungkin memang harus dipilih sebuah ending yang manis kaan, jadi kesimpulannya kekuatan cinta bahkan bisa mengalahkan takdir yang sudah digariskan. eheemm... so sweet.. <3
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment