Director: Danny Boyle
Casts: James Franco, Kate Mara, Amber Tamblyn, Clemence Poesy
Suatu hari, saya membeli tabloid Nyata dan membaca sebuah kisah di dalamnya, kisah tentang Aron Ralston, seorang pecinta alam yang ketika sedang berpetualang sendirian di daerah bebatuan canyon, mengalami kecelakaan sehingga jatuh ke dalam tebing dan tangan kanannya terjepit batu besar. Berhari-hari Aron bertahan hidup. Sampai pada hari kelima, ia yang takjub mendapati dirinya masih belum mati, memutuskan untuk memotong tangannya sendiri dan memanjat ke atas tebing untuk mencari bantuan. Dan yaahh… dia berhasil diselamatkan meski harus merelakan tangan kanannya. Kejadian itu berlangsung tahun 2003. Aron Ralston saat ini berumur 30 tahun, sehat, istrinya baru saja melahirkan seorang putera, dan ia masih aktif melakukan kegiatan petualangan, dan memanjat tebing. Hanya saja ia sekarang tidak pernah mendaki sendirian dan selalu memberitahukan kepada keluarganya kemana ia pergi.
Rasanya ngilu, walau hanya membaca kisah Aron Ralston bertahan hidup di tengah jepitan batu di Blue John Canyon. Hanya membaca. Bagaimana mungkin seseorang dengan berani memutuskan untuk mengamputasi tangannya sendiri?? Ooh.. crap!!
Kisah heroic Ralston inilah yang menginspirasi sutradara peraih Oscar, Danny Boyle (Slumdog Millionaire) untuk memfilmkan dan mengajak penonton ikut merasakan 127 jam terlama dalam hidup Aron. Well, this is not kind of movie that I wanna see. Definitely. Maksudnya, kita kan sudah tahu akan bagaimana ending dari ceritanya? Pastinya akan ada adegan amputasi tangan. Itu kan klimaks dari kisah ini….
Tapi kemudian saat saya tiba-tiba menguatkan niat untuk pingin melihat. Dan berkat nonton bersama beberapa teman, Alhamdulillah, berhasil melewati dengan baik walau untuk adegan utamanya saya Cuma ngintip-ngintip sekilas dari balik bantal. Ahahahaaa… ;)
James Franco merupakan kekuatan utama film ini. Aktingnya yang brillian berhasil membius penonton. Franco berakting dengan baik sebagai Aron Ralston, yang bersemangat, berani, dan juga pantang menyerah. Salut juga untuk Danny Boyle yang well, berhasil menyutradarai 127 Hours, sehingga menjadi film yang sungguh mengesankan. Musik scoring dari A.R Rahman, composer music asal Bollywood, sungguh memberikan warna berbeda bagi film ini, sehingga penonton merasakan semangat perjuangan untuk bertahan hidup, dan betapa keluarga dan sahabat adalah sangat berarti.
Begitu meluapnya semangat Aron untuk bisa survive, hingga ketika ia berhasil selamat saya pun ikut terharuuuu… sampai merindiiinggg gitu deeh nontonnya. ;’) Dan pastinya 127 Hours berhasil mendapatkan banyak nominasi dan piala dari banyak ajang penghargaan film selama tahun 2010 dan 2011. A triumphant true story!!
-anna-
No comments:
Post a Comment