Monday, December 21, 2009
Lain ladang lain belalang, lain daerah lain pula adatnya :)
Sudah sekitar lima bulan berlalu sejak kepindahan domisili saya di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (waktu cepat berlalu.. ^^) Selama itu pula, banyak perbedaan budaya, adat, kebiasaan yang saya alami. Teman-teman kos saya yang rata-rata masih mahasiswa semester awal selalu tertawa karena saat terlibat pembicaraan, sering ada selaan dari saya yang menanyakan arti kata yang sedang mereka bicarakan. "Wah, susah nih ngomong sama kakak," kata si Nike. "harus pakai ditranslate duluu.."
Hehee.. mau gimana lagi, mau lost in translation?? :P
Hari Minggu kemarin (20/12), saya datang ke resepsi anak bapak Darliansyah, pegawai divre Kalsel yang sekarang sudah jadi kabid Minku di divre NTT. Saya berangakat sekitar pukul 10.30 wita. Menjemput kawan saya, Lusy, yang ngajak barengan. Di rumah Lusy, saya minta amplop untuk uang sumbangan. Secara acara resepsinya di gedung, malu dong kalo nggak masukin amplop. :P Kemudian saya pinjam pulpen, mau menuliskan nama saya di amplop. Tapi Lusy kemudian tertawa. "Di sini nggak pakai ditulis mbak, amplopnya..."
"Ohh.. gitu yaaa... hehee, habis di Jawa kan biasanya begitu.." saya ikut tertawa.
"Beda mbak Anna," Mama Lusy ikut menimpali.
Sampai di gedung, saya mengajak untuk bersalaman dengan pengantinnya. Tapi lagi-lagi saya di protes oleh rombongan saya. "Makan dulu, baru salaman," kata kak Faridah.
"Heehh... biasanya salaman dulu, baru makan," jawab saya.
"Di sini lain. Makan dulu, baru salaman, terus langsung pulang.." lanjut Lusy.
"Yeeii... gitu yaa??" saya tertawa kecil.
Ya sudah. Kebiasaannya lain yaa.. Karena sedang berada di Banjar, dan bukan di Jawa, otomatiss.. ngikut aja deeh apa yang ada. Lain daerah, lain pula adatnya ya. Akhirnya saya pun mengikuti mereka mendekati meja, melihat makanan yang dihidangkan, dan akhirnya memilih sepiring sate ayam plus lontong sebagai menu pembuka.. :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment